top of page
Search
Writer's pictureAyyash M

Ciri Khas Masjid-Masjid di Saudi

Bagi warga Indonesia yang bermukim di Arab Saudi dan terbiasa mengikuti salat berjamaah di masjid-masjid Arab Saudi akan mendapati beberapa hal yang tidak mudah didapati di masjid di Tanah Air. Berikut di antaranya:


Imam Tidak Salat di Mihrab, Meskipun Masjid ada Mihrabnya







Kalau kita perhatikan mihrab masjid-masjid di Saudi tidak dipakai imam. Imam jarang sekali salat di area mihrab saat mengimami. Bahkan shaf imam biasanya mundur satu atau dua baris dari sajadah paling depan. Hal ini dikarenakan agar gerakan imam dapat terlihat jelas oleh jamaah.


Air Minum Gratis, Dispenser, dan Pendinginnya


Terutama di musim panas, air kemasan mulai ukuran terkecil hingga seharga 1 riyal, sering ditebar di berbagai masjid di Arab Saudi, mulai musala di distrik perumahan hingga masjid jami’ yang digunakan untuk salat Jumat.


Penempuh perjalanan jauh antar kota juga akan sangat terbantu atas melimpahnya air gratis yang dibagikan di masjid-masjid di rest area.


Sebagian masjid menyediakan dispenser dengan gelas plastik atau kertas sekali pakai dan kotak pendingin di bagian pojok masjid. Ada juga yang menyediakan di luar masjid, yang juga mudah didapati pada banyak tempat selain masjid dan biasa dikenal sebagai “maa sabiil.”


Sandaran di Shaf Terdepan










Barangkali ini adalah sesuatu yang sulit atau tidak didapati di masjid-masjid di Tanah Air; sandaran bagi jamaah yang duduk di bagian shaf salat terdepan.


Tidak hanya shaf paling depan, terkadang beberapa masjid juga menyediakan sandaran empuk dilapisi kain yang bercorak menyesuaikan warna karpet masjid ini di beberapa shaf belakangnya.


Sutrah dari Kayu



Pembatas salat yang terbuat kayu mudah didapati di dekat tiang-tiang masjid atau di bagian belakang masjid di Saudi. Sutrah adalah sesuatu yang diletakkan oleh orang yang salat di depannya untuk menghalangi orang yang lewat di depannya (rumaysho.com).


Terutama digunakan saat ada orang yang tertinggal shalat berjamaah kemudian mendirikan shalat di bagian tengah atau belakang masjid, sebagian orang yang sadar hukumnya akan menggunakan sutrah tersebut atau dengan tiang masjid.


Kursi Bagi Orang Tua



Pemandangan yang jarang ditemukan di masjid di Tanah Air juga adalah tersedianya kursi plastik portable yang mudah dipindahkan di dalam masjid Arab Saudi.


Kursi ini biasa digunakan bagi para sepuh atau jamaah yang tidak mampu berdiri saat mengikuti salat berjamaah bersama imam.


Jam Penunjuk Waktu Shalat dan Iqamah



Meskipun dewasa ini mudah ditemukan ditemukan di masjid-masjid Indonesia, tetapi ada ciri khas yang berbeda dengan di Arab Saudi: tanggal yang tertulis dengan tahun Hijriyah dan penunjuk waktu antara iqamah dan azan tidak dilanggar.


Mushaf, Buku Doa dan Dzikir, Kitab Tafsir Al-Quran



Hal yang membedakan dengan keumuman masjid di Indonesia adalah jumlahnya yang cukup banyak, tersebar di beberapa shaf shalat dengan rak-rak khusus di tengah, pinggir atau bagian depan shaf salat.


Selain mushaf, buku saku berisi tuntunan doa dan dzikir serta kitab tafsir dan sebagian juga buku-buku bertema akidah dan fikih mudah didapati di masjid-masjid Arab Saudi.


Menariknya, mushaf Al-Qur'an yang tertata rapi di rak-rak masjid tersebut juga tersedia dengan terjemahan dan tafsirnya dengan beragam bahasa dunia.


Untuk buku-buku saku di masjid banyak yang diperbolehkan untuk dibawa pulang oleh jamaah. Dulu sebelum era digital, kaset-kaset ceramah masyayikh yang ditebar di rak-rak masjid.


Pendingin Ruangan (AC) dan Karpet

Salah satu kebutuhan yang hampir tidak ada yang absen di masjid Arab Saudi adalah tersedianya pendingin ruangan (AC) dan karpet pelapis lantai.


Bisa dibayangkan jika tanpa AC, dengan suasana suhu hingga 50 derajat celcius, shalat akan sangat sulit dilaksanakan dengan nyaman dan khusyu’. Sebaliknya di musim dingin, karpet akan sangat berguna di musim dingin, saat lantai dapat membuat kaki kehilangan rasa karena kedinginan.


Bukhur Pewangi Masjid



Pewangi ruangan masjid-masjid di Saudi bukan berbentuk spray tetapi dengan wewangian kayu gaharu yang dibakar di tempatnya yang khas. Ini juga peralatan yang mungkin tidak mudah serta jarang didapati di masjid-masjid Indonesia.








___________

23.44 Malam Hari di Depok 24 Jumadil Akhirah 1444 H

12 views0 comments

Recent Posts

See All

コメント


Post: Blog2_Post
bottom of page